SIGNALBERITA.COM – Setiap 11 November, kalender nasional dan internasional mencatat sejumlah peringatan penting. Di Indonesia, tanggal ini di peringati sebagai Hari Bangunan Indonesia — momentum untuk menegaskan kembali arti penting pembangunan yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Peringatan ini di gagas oleh sejumlah tokoh nasional bersama para praktisi konstruksi. Tujuannya sederhana tapi vital: mendorong percepatan pembangunan yang efisien, aman, serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Di balik beton dan baja, ada gagasan besar tentang tata ruang yang manusiawi dan ekonomi yang tumbuh dari fondasi kokoh.
Hari Bangunan Indonesia juga menjadi ajang refleksi terhadap kontribusi sektor konstruksi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui peringatan ini, publik di ingatkan akan pentingnya inovasi bahan bangunan ramah lingkungan dan praktik pembangunan yang bertanggung jawab.
Namun, bukan hanya Indonesia yang punya makna khusus di tanggal ini. Di belahan dunia lain, 11 November di kenang sebagai Hari Gencatan Senjata Perang Dunia I.
Peringatan ini menandai berakhirnya pertempuran di Front Barat antara Sekutu dan Jerman — tepat pada “jam ke-11, hari ke-11, bulan ke-11” tahun 1918. Kesepakatan damai itu di tandatangani di Compiègne, Prancis, dan menjadi simbol berakhirnya salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah manusia.
Negara-negara persemakmuran seperti Inggris, Australia, dan Kanada rutin memperingatinya sebagai hari penghormatan bagi para prajurit yang gugur di medan perang. Upacara pertama berlangsung di halaman Istana Buckingham pada 11 November 1919 — setahun setelah peluru terakhir dimuntahkan.
Dua peringatan di dua konteks berbeda, namun sama-sama berbicara tentang pembangunan: satu membangun peradaban, satu menghentikan kehancuran.***














