SUNGAIPENUH, SIGNALBERITA.COM – Dunia pendidikan di Kota Sungai Penuh kembali tercoreng. Seorang pelajar berinisial ZK (16), warga Air Sesat, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Hamparan Rawang, menjadi korban pengeroyokan brutal yang di duga di lakukan sekelompok pelajar asal Desa Koto Baru.
Insiden berdarah itu terjadi di kawasan wisata Kebun Stroberi menuju Puncak, yang biasanya ramai di kunjungi warga. Namun, pada hari itu, lokasi tersebut berubah menjadi tempat kekerasan yang nyaris merenggut nyawa seorang remaja.
ZK di temukan dalam kondisi kritis dan langsung di larikan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan medis mengungkap luka yang mengejutkan — sebuah kunci motor tertancap di kepala korban hingga menembus tulang tengkorak.
“Kondisinya sangat parah. Tim dokter terus berusaha menolongnya. Kami sekeluarga benar-benar terpukul melihat keadaan anak kami,” ujar salah satu anggota keluarga korban dengan suara bergetar, Rabu (15/10/2025).
Keluarga Desak Polisi Bertindak
Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Kerinci dan menuntut agar seluruh pelaku segera di tangkap serta di adili.
“Kami mohon pelaku segera ditangkap dan di proses seadil-adilnya. Mereka hampir membunuh anak kami,” tegas pihak keluarga.
Peristiwa ini langsung menyedot perhatian publik karena tingkat kekerasannya yang ekstrem. Warga Sungai Penuh dan tokoh adat setempat mengecam keras aksi tersebut dan meminta aparat bertindak tegas.
“Kekerasan di kalangan remaja sudah sangat memprihatinkan. Kami berharap aparat menegakkan hukum secara adil,” ujar seorang tokoh masyarakat Hamparan Rawang.
Polisi Masih Dalami Motif
Hingga berita ini di terbitkan, pihak Polres Kerinci belum mengeluarkan keterangan resmi terkait penangkapan pelaku. Namun, penyelidikan disebut tengah berjalan untuk mengungkap motif dan kronologi lengkap kejadian.
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan antar pelajar di wilayah Sungai Penuh–Kerinci. Masyarakat berharap aparat penegak hukum, sekolah, dan pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memutus rantai kekerasan di kalangan pelajar.(Fra)








